Buah Sabar
Aku percaya Takdir
Takdir yang mempertemukan kita
Takdir yang mempersatukan kita
Dan takdir yang mempertautkan dua rasa
Tapi aku
menghujat Takdir
Atas teganya menjerumuskanku
Atas teganya menjerumuskanku
Atas
dosanya menjauhkanmu dariku
Apalah hak Takdir melakukannya?
Demi bisikan tak kasat mata
Demi Tuhan kumaki Takdir atas egonya!
Namun aku memuja Cinta
Tetap memuja Cinta
Dan aku mengagungkan Cinta
Sungguh mengagungkan Cinta
Cinta yang kini kembali menyapa
Cinta yang tak pernah berburuk sangka
Cinta yang membawaku pada dirinya
Dirinya yang melampaui batas sempurna
Kaulah saksiku wahai Asmara, AKU JATUH CINTA
Mengapa tak mereka ciptakan lagi satu kata
Satu kata diatas kata cinta
Kau tahu kenapa?
Karena sepatah kata cinta tidaklah cukup
Tak cukup menguraikan perasaanku padanya
Bahkan tak cukup mewakili pesonanya di sudut benakku
Jangan
Jangan putuskan senyummu padaku
Apalah hak Takdir melakukannya?
Demi bisikan tak kasat mata
Demi Tuhan kumaki Takdir atas egonya!
Namun aku memuja Cinta
Tetap memuja Cinta
Dan aku mengagungkan Cinta
Sungguh mengagungkan Cinta
Cinta yang kini kembali menyapa
Cinta yang tak pernah berburuk sangka
Cinta yang membawaku pada dirinya
Dirinya yang melampaui batas sempurna
Kaulah saksiku wahai Asmara, AKU JATUH CINTA
Mengapa tak mereka ciptakan lagi satu kata
Satu kata diatas kata cinta
Kau tahu kenapa?
Karena sepatah kata cinta tidaklah cukup
Tak cukup menguraikan perasaanku padanya
Bahkan tak cukup mewakili pesonanya di sudut benakku
Jangan
Jangan putuskan senyummu padaku
Jangan lemparkan senyum mu padanya
Jangan acuhkan lirih pintaku
Tak pantaskah aku meneguk candu
Candu yang melesakkan rindu membelai sukma
Disini, di titik balik keringkihanmu
Aku menunggu dengan setia
Disini, di ujung getir mimpi burukmu
Aku menanti selamanya
Dan disana, di dasar lingkup jagat raya
Takdir memilih antara tiga
Antara Kau Aku dan Dia
Jangan acuhkan lirih pintaku
Tak pantaskah aku meneguk candu
Candu yang melesakkan rindu membelai sukma
Disini, di titik balik keringkihanmu
Aku menunggu dengan setia
Disini, di ujung getir mimpi burukmu
Aku menanti selamanya
Dan disana, di dasar lingkup jagat raya
Takdir memilih antara tiga
Antara Kau Aku dan Dia